
Mungkin Anda pernah berpikir.Untuk apa Tuhan menciptakan Semut.Ada semut besar ada semut kecil.Kita ambil saja contoh semut kecil yg panjangnya 2 mm.Apa gunanya semut sekecil itu.Apakah Anda pernah mengamati gelagat semut ketika menemukan tulang ikan pindang yg barusan Anda buang ? Semut akan berkumpul dari segala penjuru,mereka berusaha bersama menyeret ke satu arah tertentu.Tidak ada semut yang satu menghalangi semut yg lain untuk menggigit tulang yang Anda buang itu.Pada akhirnya semut mengumpulkan di suatu tempat ,gudang persedian,gundukan besar milik mereka bersama,aman dan nyaman.
Sering manusia berpikir dari segi kebutuhan langsung dari ciptaan Tuhan.Banyak pelajaran yang sebenarnya dpt diambil dari tindak-tanduk Semut.Banyak pelajaran dari Semut ciptaan Tuhan ini dapat diterapkan dalam kehidupan ini. Bahkan contoh sederhana ini bisa diserap pelajarannya melebihi kuliah yang disampaikan seorang Prof DR ahli moral,Pakar Pendidikan sekalipun.Sy tidak bermaksud merendahkan gelar atau apa pun profesi mereka.Sy hanya mau mengatakan bahwa apa yang di anggap kurang berguna bagi manusia,Tuhan ciptakan mahluk itu untuk bahan praktikum,bahan pelajaran bagi manusia yang sangat tepatguna.Pengalaman hidup Semut dapat diterapkan dalam pengalaman hidup keluarga,lingkungan,bahkan ke tingkat bernegara.Banyak hal yang dapat dipelajarai oleh pengusaha kakap,anggota parlemen,dan penguasa,para menteri di pemerintahan ini dari kehidupan Semut.
Sekarang mari kita bandingkan.Apa yang dilakukan manusia ketika mendapat "tulang pindang",umpamanya anugerah jabatan di pemerintahan ini.Manusia cenderung iri,sikut-sikutan,saling menghalangi satu dengan yg lain.Presiden terpilih beru menapaki dan berusaha membangun,yang lain melemahkannya,dan mencacimaki.Tidak sabar menunggu giliran,segera membuat kelompok seraya membesarkan kelompok,menyusun isu untuk menjatuhkan kelompok lain yang berkuasa tanpa memikirkan lagi halal atau haram .
Mereka,dengan segala cara menghambat,cepat atau lambat berusaha menjatuhkan pihak yang berkuasa.Kubu satu bahkan tidak segan melakukan intimidasi kelompok lain agar ikut melawan,mendekat, mau merebut "tulang pindang" itu.Di situ kita bisa melihat MANUSIA itu bisa jadi LEBIH BUAS dari pada BINATANG BUAS.
Post a Comment